Sabtu, 29 November 2008

CINTA??

Kau seperti bintang, yang selalu terangi malam-malamku…

Kau seperti malam, yang setia menemani mimpi indahku…

Kau seperti bunga, dan aku bagaikan lebah yang selalu mencarimu…

Biarpun hati ini luka, sakit, ataupun perih,

namun aku akan selalu mengagungkanmu…

Hingga siang berganti malam, bayangmulah yang selau kian hadir di pelupuk mataku…

Dan hingga seribu tahunpun, hanya namamulah yang kelak akan terukir selalu dihatiku…

Sambil tersenyum, Nena menutup SMS yang dikirim Dimas kepadanya. SMS yang ke seratus lima puluh kalinya itu, telah menggetarkan hatinya.

Dari siapa, Na? Dimas yah?” Tanya Vio sahabatnya. “Yaps. Yang ke seratus lima puluh!”

What? Masa sih? Emang kamu ngitung?”

Udah deh, nggak usah ngledek. Lagian tuh anak kurang kerjaan banget sih. Bingung deh apa maunya.”

Hellow… maunya udah jelas kali. Dia itu cinta sama kamu. Fall in love gitu.”

Kalau itu juga aku udah tau. Tapi kan aku udah pernah nolak dia. Nyampe dua kali malah! Tapi kok dia masih tahan juga.”

Iya juga sih. Tapi kenapa sih, kamu nggak terima dia aja. Dia orangnya baik tau, udah gitu sopan, romantis, dan tampangnya juga nggak jelek-jelek amat.”

Hey, aku nrima dia? Nggak banget deh!”

Loh, kenapa? Dia emang bukan tipe kamu banget sih…”

Nah itu tau. Kenapa tadi tanya!”

Ya sih, tapi apa salahnya kalau dicoba. Emang tipemu tuh yang kaya mana sih?”

Ehmm… yang kaya Brian dong…”

Huh, udah bisa ketebak. Kok bisa-bisanya yah, bule norak kaya gitu bisa digandrungi sama banyak cewek.”

Bule norak? Yang norak tuh kamu lagi. Nyatanya, dari beratus-ratus siswi yang ada disini, yang nggak suka sama dia cuma kamu aja. Ya kan? Padahal guru-guru disini pada ngefans sama dia.”

Glenn Fredly deh.” Ucap Vio dengan nada mengalah. “Maksudnya?”

Terserah kali yah… asal nanti jangan nyampe nyesel aja.



Suatu hari, Nena datang ke acara pengajian akbar yang ada di dekat kompleksnya. Tiba-tiba, sorot matanya berpapasan dengan sorot mata yang lain. Dan ternyata itu Dimas. Dimaspun tersenyum, namun diacuhkannya.

Saat acara makan snack dimulai, Dimaspun mendekati Nena.

Ngapain sih kamu ada disini?” Bentak Nena

Ya ikut pengajian juga lah. Lagian kan rumah aku juga kompleks sini.”

Huh, alasan aja. Awas yah, kalau macem-macem.”

Tenang aja, Na. Oya, kamu udah ambil minum belum? Biar aku ambilkan deh!”

Nggak usah yah. Aku bisa ngambil sendiri kok.” Jawab Nena seraya beranjak dari temapt itu segera.

Saat sedang minum, tak sengaja seseorang manabrak Nena sehingga air minumnya jatuh dan membasahi bajunya.

eh, maaf mba saya nggak sengaja.” Jawab Orang itu sambil terus berjalan.

Dasar orang nggak tau aturan! Tanggung jawab kek. Gimana nih, basah nih baju.” Ndumel Nena

Biar aku bantuin Na.” Kata seseorang saat itu juga yang ternyata itu Dimas.

Kerumah aku aja yuk. Nanti biar kamu pinjem baju kakak aku aja. Kakak aku kan juga cewek.”

Nggak makasih!! Mendingan langsung pulang deh!!” Kata nena acuh.



Nenapun langsung cabut pulang tanpa menunggu acara samapi selesai. Sesampainya dirumah, iapun langsung menyandarkan badannya di kursi. Sambil meregangkan urat sarafnya, Nena tampak seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.

Oh my God!! Handphone aku mana?” teriaknya saat itu juga. Segera Nena membongkar isi dari tasnya. Namun ia tak menemukan handphonenya disana.

Tak lama kemudian, terdengar suara bel rumahnya berdentang. Segera ia berlari kedepan rumahnya untuk membuka pintu. Betapa kagetnya Nena. Ternyata itu Dimas.

Ngapain ada disini. Aku tau, rumah kamu deket dari sini. Tapi ini rumah aku, dan bukan rumah kamu.” Jawab Nena seraya bergegas menutup pintu rumahnya.

Tunggu, Na. aku cuma mau ngasih ini ke kamu kok.” Jawabnya tenang seraya menunjukkan apa yang mau diperlihatkannya pada Nena.

Hp ku… kok ada di kamu sih? Huh, pasti kamu yang ngambil ya?”

Maaf, Na. kamu jangan asal nuduh gitu dong. Aku tadi nemuin Hp kamu di tempat kita makan. Kayanya Hp kamu jatuh waktu kamu tabrakan ma tuh orang tadi deh. Ya terus aku bawa sini deh.”

Oh… ya udah deh, aku minta maaf yah. Sorry udah ngrepotin.”

Nggak kok. Ya udah deh, aku pulang dulu ya.”

Nggak mau masuk dulu nih?”

Lain kali aja, Na! aku udah ada janji. Aku pulang dulu ya.” Jawabnya seraya pamit.

Itulah awal pertemuan yang baik antara Nena dan Dimas.



Saat istirahat di sekolah, Nena menemui Dimas di kelasnya.

Dimas, ada yang mau aku omongin deh ke kamu.”

Oya? Apa?”

Ehmm…soal yang dulu-dulu aku minta maaf yah. Dan sejak kejadian di pengajian itu, aku tertarik sama kamu. Aku kayanya mulai suka deh sama kamu. Ehmm… gimana kalau kita jadian aja?”

Gimana yah?”

Aku nrima kamu kok.”

Makasih Na, kalau kamu juga suka sama aku. Tapi, kayanya kita nggak bisa pacaran deh.”

Loh, kenapa? Kamu udah nggak suka sama aku?” Tanya Nena bingung.

Nggak Na. sampai kapanpun hanya kamu yang ada dalam hatiku.”

Terus kenapa?”

“”Baru kemarin aku jadian sama Ayu. Dia teman sekelasku. Dia suka sama aku udah lama. Aku nggak tega kalau harus nolak dia.”

Apa? Terus cinta aku gimana?”

Maaf Na. sekali lagi maaf.”

Hancur hati Nena saat itu juga. Dia tidak mwngira sama sekali akan hal ini. Ternyata benar kata orang, kalu cinta nggak akan datang dua kali.

.



0 komentar: